Perkembangan teknologi membawa dampak besar dalam dunia pendidikan, termasuk di Sekolah Luar Biasa. Teknologi membantu mengatasi keterbatasan anak berkebutuhan khusus agar bisa belajar dengan lebih mudah.
1. Perangkat Lunak Edukatif
Kini tersedia aplikasi khusus untuk tunanetra, tunarungu, maupun anak autisme. Contohnya screen reader untuk membaca teks bagi tunanetra, atau aplikasi komunikasi berbasis gambar bagi anak dengan hambatan bicara.
2. Alat Bantu Belajar
Perangkat braille elektronik, hearing aid (alat bantu dengar), hingga komputer adaptif membantu anak belajar mandiri.
3. Media Interaktif
Video pembelajaran, animasi, dan game edukasi membuat anak lebih tertarik belajar. Hal ini juga memudahkan guru dalam menjelaskan materi.
4. Pembelajaran Daring
Selama pandemi, SLB juga mulai menggunakan sistem pembelajaran daring. Meski menantang, hal ini membuktikan bahwa teknologi bisa menjangkau ABK di berbagai tempat.
Kesimpulan
Teknologi bukan hanya alat bantu, tetapi juga jembatan menuju pendidikan inklusif yang lebih merata. Dengan dukungan teknologi, anak berkebutuhan khusus bisa mengakses ilmu pengetahuan lebih luas.